SATUAN RADIOAKTIF


Radioaktif adalah kesimpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (bq).


  1. Curie(ci) dan becquerrel (bq) curie dan bequerrel adalah satuan yang dinyatakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan dinyatakan dalam bq. Satu bq sama dengan satu disintegrasi per sekon. 1bq = 1 dps dps = disintegrasi per sekon satuan lain yang juga biasa digunakan ialah curie. Satu ci ialah keaktifan yang setara (aktivitas) dari 1 garam radium, yaitu 𝟑×〖𝟏𝟎〗^𝟏𝟎 dps.  1 ci = 𝟑×𝟏𝟎^𝟏𝟎 dps = 𝟑×𝟏𝟎 ^𝟏𝟎 bq
  2. Gray (gy) dan rad (rd) gray dan rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan dari 11 radiation absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan gray (gy). Satu gray adalah absorbsi 1 joule per kilogram materi.
    1 gy = 1 J/kg s
    atu rad adalah absorbsi 10^−3 joule energi/gram jaringan.
    1 rd = 10^−3 J/g
    hubungan grey dengan rad
    1 gy = 100 rd

Akhwat Tangguh ;)

Sahabat berbagi ilmu lagi yuk,,,
semoga bermamfaat bagi yang baca :)


kali ini kita akan membahas mengenai "AKHWAT TANGGUH",,,
wow... dari judulnya juga udah kelihatan keren bgt ya :)


sahabat,,,
akhwat tangguh itu bukan berarti akhwat yang punya badan tinggi ataupun yang tak pernah menangis. menjadi akhwat tangguh itu mudah ko, tidak sesulit yang kita bayangkan :)
untuk menjadi akhwat tangguh hanya cukup melakukan tiga hal di bawah ini:

  1. Ruhiyah: untuk menjadi akhwat yang tangguh, kita harus rajin memberi makan ruhiyah kita, yaitu dengan amalan ibadah. diantaranya:
    • perbanyak membaca Al-Qur'an
    • perbanyak dzikr
    • qiyamullail
    • shalat2 sunnat lainnya
    • puasa sunnat
    • mengikuti majlis ta'alim
    • dll
  2. fikriyah: begitipun dengan fikriyah harus diberikan asupan gizi :), seperti dengan lebih banyak membaca buku2 ataupun yang lainnya yang memang bisa menambah wawasan ilmu kita.
  3. jasadiyah: untuk jasadiyah sudah pasti ya :)
    pola makan harus teratur, makanlah makanan yang bergizi, dan jangan lupa berolahraga :)

Peluruhan 𝛽

  • Peluruhan beta merupakan peluruhan spontan yang memancarkan partikel bermuatan (-)
  • Teori Peluruhan beta pertama kali dikemukakan oleh Pauli dengan adanya neutrino
  • Ada 3 fenomena peluruhan beta yang ketiganya disebut sebagai transformasi isobarik
Tiga Fenomena Peluruhan Beta


Pemancaran elektron (beta - )




Pemancaran positron (beta + )




Penangkapan elektron (beta - )

 


Hipotesis Neutrino

Dari eksperimen yang telah dilakukan oleh Pauli pada tahun 1930 berkaitan dengan peluruhan beta ini, yaitu:


  • Spin intrinsik proto, netron dan elektron masing-masing bernilai ½. Jika terjadi peluruhan netron (spin ½), gabungan spin proton dan elektron hasil peluruhan bisa sejajar (spin total = 1) atau  berlawanan (spin total 0), dan tidak ada kemungkinan spin totalnya ½. Oleh karena itu, proses peluruhan ini tampaknya melanggar hukum kekekalan momentum sudut
  • Persoalan  energi beta. Dari pengukuran elektron yang dipancarkan didapatkan bahwa spektrum energinya kontinyu dari 0 hingga nilai maksimum 𝐾_𝑚𝑎𝑘𝑠 . Menurut perhitungan dalam peluruhan netron, nilai 𝑄=(𝑚_𝑛− 𝑚_𝑝− 𝑚_𝑒 ) 𝑐^2 = 0,782.
Peluruhan Beta Positif 𝛽+

Proses peluruhan beta lainnya adalah peluruhan proton, yang reaksinya




penomena positron





kekekalan energy memberikan:


Peluruhan beta positif hanya mungkin jika massa induk lebih besar paling tidak 2𝑚_𝑒 terhadap massa turunan.
 

Pemancaran Elektron (𝛽− )

Pada kenyataanya, yang dipancarkan pada peluruhan beta adalah antineutrino 𝑣 ̅.
proses peluruhan beta



Fenomena pemancaran elektron (𝛽^− )




kekekalan energi menghasilkan persamaan




tersebut menunjukan bahwa peluruh 𝛽^− hanya mungkin jika 𝑚𝑋 > 𝑚𝑋′.

Penangkapan Elektron (𝛽− )

  • Penangkapan elektron terjadi karena adanya kekosongan elektron dalam lintasan/kulit  yang kemudian diisi oleh elektron dari kulit luarnya
  • Dalam penagkapan electron sebuah inti menyerap sebuah electron orbitalnya, sehingga hasilnya ialah sebuah proton nuklir menjadi sebuah neutron dan sebuah neutrino terpancar.
Proses reaksi 


  • Elektron datang yang diserap kulit K, foton sinar-x terpancar, ketika elektron atomik yang lebih luar jatuh mengisi keadaan yang kosong.



Fenomena penangkapan elektron


 

 kekekalan energy 



Table beberapa proses peluruhan beta yang khas, bersama dengan nilai 𝑄 dan usia paruh yang bersangkutan. 




Fisika Statistik (Perbedaan antara Statistik Maxwell-Boltzman, Bose-Einstein, Fermi-Dirac)

Perbedaan antara Statistik Maxwell-Boltzman, Bose-Einstein, Fermi-Dirac

A. Dapat diterapkan daam sistem
  1. Maxwell-Boltzman: identik, partikel  terbedakan
  2. Bose-Einstein: identik, partikel tak terbedakan, tidak memenuhi prinsip pauli
  3. Fermi-Dirac: identik, partikel tak terbedakan,  memenuhi prinsip pauli
B. Kategori partikel
  1. Maxwell-Boltzman: klasik
  2. Bose-Einstein: boson
  3. Fermi-Dirac: fermion

C. Sifat partikel
  1. Maxwell-Boltzman: setiap spin, partikel berjarak cukuo berjauhan sehingga fungsi gelombang tidak bertumpang
  2. Bose-Einstein: spin 0, 1, 2, ... fungsi gelombangnya simetrik terhadap pertukaran label partikel
  3. Fermi-Dirac: spin 1/2, 3/2, 5/2,... fungsi gelombang anti simetri terhadap pertukaran label partikel
D. Contoh
  1. Maxwell-Boltzman: molekul gas
  2. Bose-Einstein: foton dalam rongga, fonon dalam zat padat, helium cair pada temperatur rendah
  3. Fermi-Dirac: elektron bebas dalam logam
E. Sifat distribusi
  1. Maxwell-Boltzman: tidak ada batas pada jumlah partikel per keaadaan
  2. Bose-Einstein: tidak ada batas pada jumlah partikel per keaadaan
  3. Fermi-Dirac: tidak lebih dari satu partikel per keadaan
F. Fungsi distribusi
G. Peluang termodinamik

Muslimah Cantik Luar Dalam

akhwat,,,
ana tau dan ana yakin antunna semua ingin menjadi sosok muslimah yang cantik luar dalam.
akhwat,,,
perlu anntunna tau, bahwa cantik luar (fisik) relatif, dalam arti tidak semua orang bisa mengatakan bahwa si A itu cantik atau si B itu kurang cantik. namun, ketika kita membicarakan kecantikan dalam (akhlak) itu tidak bisa dipandang secara relatif, kecantikan dalam (akhlak) itu dipandangnya secara mutlak.
antunna semua ingin tau ga resep supaya kalian kelihatan catik luar dalam???
cantik luar dalam itu adalah cantik menurut Al-Qur'an,
jika atunna sekalian ingin cantik menurut Al-Qur'an, gampang kok,,, antunna sekalin tinggal ikuti saja peraturan yang ada dalam Qur'an surat An-Nuur ayat 31.
"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka, atau bapa mentua mereka, atau anak-anak mereka, atau anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya". (Q.S.An-Nuur:31)

RINGKASAN MATERI KALOR DAN SUHU (Bagian 2) Kelas X SMA

B. KALOR
  •  Kalor dapat didefinisikan sebagai proses transfer energi dari suatu zat ke zat lainnya dengan diikuti perubahan temperatur.
  • Satuan kalor adalah joule (J) yangm diambil dari nama seorang ilmuwan yang telah berjasa dalam bidang ilmu Fisika, yaitu James Joule. Satuan kalor lainnya adalah kalori.





    Perubahan Wujud

  • Kalor laten Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gr zat. Kalor laten ada dua jenis,
  • Kalor Peleburan: untuk mengubah dari padat ke cair. Kalor lebur zat sama dengan kalor bekunya. kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu sebagai berikut:
Q=mL

dengan:

Q=kalor yang diperlukan untuk melebur (J)
m=massa benda (kg)
L=kalor laten (kalor lebur)(J/kg)

Soal
   
  1.  Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram pada temperatur 00C menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 100C ? Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.
  2.  Untuk meleburkan es sebesar 100 kg dibutuhkan kalor sebesar 5000 J. Berapakah kalor lebur es tersebut ?

  • Kalor Uap: kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas. Kalor uap zat sama dengan kalor embun kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu sebagai berikut:
Q=mU

dengan:

Q=kalor yang diperlukan untuk melebur (J)
m=massa benda (kg)
U=kalor laten (kalor lebur)(J/kg)

Soal
    
  1. Berapakah kalor yang dibutuhkan air sebesar 50 kg untuk menguap. Jika kalor uapnya sebesar 1500 J/kg.

    Kalor Pengubah Suhu Zat

  • Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat ini dipengaruhi oleh massa benda m, kenaikan suhu Δt dan jenis zat.
  •   Jenis zat diukur dengan besaran yang dinamakan kalor jenis dan disimbulkan c. 
  • Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap zat bermassa 1 gr untuk menaikkan suhu sebesar 10C.
  • Hubungan besaran-besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Q=mc∆T

dengan:

Q=kalor yang diserap benda (J)
m=massa benda (kg)
∆T=perubahan suhu atau T_2-T_1  (℃)
c=kalor jenis (J/(kg℃)




Soal
  1. Berapa besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebatang besi yang massanya 10 kg dari 20° C menjadi 100° C, jika kalor jenis besi 450 J/kg? 
  2. Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu 0° C menjadi uap air pada suhu 100° C? (cair = 4.200 J/kg °C, L = 336 J/g, dan U = 2.260 J/g)
    Kapasitas Kalor

  • kapasitas kalor  adalah Kalor yang dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1° C .
Q=C∆T

dengan:

Q=kalor yang diserap benda (J)
C=kapasitas kalor (J/℃)
∆T=perubahan suhu atau T_2-T_1  (℃)

  • Jika persamaan kapasitas kalor dibandingkan dengan persamaan kalor jenis, maka Anda dapatkan persamaan sebagai berikut.
C=mc

dengan: 

c=kalor kalor jenis (J/kg℃)
C=kapasitas kalor (J/℃)
m=massa benda (kg)

Soal

  1. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20° C hingga 120° C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ. Tentukan kapasitas kalor besi dan kalor jenis besi?

    Asas Black

  • Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur tinggi ke benda yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor selalu berhubungan dengan perpindahan energi. 
  • Energi adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperature lebih rendah akan menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Q_(L )= Q_(T )
  • Persamaan di atas menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor yang disebut sebagai Asas Black. 
  • Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuwan Inggris sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black (1728–1799).
Soal

  1. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100° C di tuangkan ke dalam bejana dari aluminium yang memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25° C, kalor jenis aluminium 900 J/kg °C, dan kalor jenis air 4.200 J/kg °C, maka tentukan suhu kesetimbangan yang tercapai! (anggap tidak ada kalor yang mengalir ke lingkungan)
    Perpindahan Kalor

  • Konduksi: Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan  perpindahan partikel-partikelnya.


  • Kalor yang mengalir dalam batang per satuan waktu dapat dinyatakan dalam hubungan:
H=KA ∆T/L

dengan: 

T1 = ujung batang logam bersuhu tinggi, (K)
T2 = ujung batang logam bersuhu rendah, (K)
A = luas penampang hantaran kalor dan batang logam, (m^2)
L = panjang batang,(m)
K = koefisien konduksi termal, (J/ms K)
H = jumlah kalor yang merambat pada batang per satuan waktu per satuan luas. (J/s)


Soal

  1. Diketahui suhu permukaan bagian dalam dan luar sebuah kaca jendela yang memiliki Panjang 2 m dan lebar 1,5 m berturut turut 27° C dan 26° C. Jika tebal kaca tersebut 3,2 mm dan konduktivitas termal kaca sebesar 0,8 W/m °C, maka tentukan laju aliran kalor yang lewat jendela tersebut!
  • Konveksi: perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat.
  • Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas. Besarnya energi (kalor) yang dipindahkan memenuhi persamaan berikut.
H=hA∆T

dengan:

H = jumlah kalor yang berpindah tiap satuan waktu,
A = luas penampang aliran,
∆T = perbedaan temperatur antara kedua tempat fluida mengalir, dan
h = koefisien konveksi termal.

Soal

  1. Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal/ms°C memiliki luas penampang aliran 20 cm2. Jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu 100°C ke dinding lainnya yang bersuhu 20°C, kedua dinding sejajar. Berapakah besarnya kalor yang dirambatkan?
  • Radiasi: perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara (medium). Dalam eksperimennya Stefan Boltzman menemukan hubungan daya radiasi dengan suhunya, yaitu memenuhi persamaan berikut
H=AeσT^4

Keterangan:

H : laju radiasi (W)
A : luas penampang benda (m2)
T : suhu mutlak (K)
e : emisitas bahan
σ: tetapan Stefan-Boltzmann (5,6705119 × 10-8 W/mK4)

Soal

  1. Sebuah plat tipis memiliki total luas permukaan 0,02 m2. Plat tersebut di panaskan dengan sebuah tungku hingga suhunya mencapai 1.000 K. Jika emisitas plat 0,6, maka tentukan laju radiasi yang dipancarkan plat tersebut!


RINGKASAN MATERI KALOR DAN SUHU (Bagian 1) Kelas X SMA



A. SUHU

    Pengertian Suhu
  •  Suhu (Temperatur) dapatdidefinisikan sebagai sifat fisik suatu benda untuk menentukan apakah keduanya berada dalam kesetimbangan termal.
  •  Dua buah benda akan berada dalam kesetimbangan termal jika keduanya memiliki temperatur yang sama.
  • Alat yang dapat mengukur suhu suatu benda disebut termometer 

 Skala pada Beberapa Termometer





Berikut rentang temperatur yang dimiliki setiap skala.
  •  Termometer skala Celsius Memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C – 100°C dan dibagi dalam 100 skala.
  •  Temometer skala Reamur Memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R – 80°R dan dibagi dalam 80 skala
  •  Termometer skala Fahrenheit Memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya 32°F. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F – 212°F dan dibagi dalam 180 skala
  •  Termometer skala Kelvin Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K – 373,15 K dan dibagi dalam 100 skala.
RUMUS

  (X-X1)/(X2-X1 )=(Y-Y1)/(Y2-Y1 )
dimana
X   = skala yang ditanyakan
X1 = titik beku pada skala yang ditanyankan
X2 = titik didih pada skala yang ditanyakan
Y   = skala yang diketahui
Y1 = titik beku pada skala yang diketahui
Y2 = titik didih pada skala yang diketahui

Latihan Soal !
  1.  Diketahui sebuah termometer memiliki titik beku pada temperatur –10°X dan titik didih 80°X. Bagaimanakah hubungan termometer ini terhadap skala Celsius
  2.  Temperatur yang terbaca pada skala Celsius menunjukkan nilai 30°C. Berapakah nilai yang terbaca pada skala Kelvin?
  3. Berapakah nilai yang terbaca pada temperatur skala Celsius jika Anda menemukan sebuah data yang menyatakan bahwa temperatur di ruangan Anda menunjukkan nilai 20°R?

    Pemuaian Zat 
  • Pemuaian zat pada dasarnya ke segala arah
  • Besar pemuaian yang dialami suatu benda tergantung pada tiga hal, yaitu ukuran awal benda, karakteristik bahan, dan besar perubahan suhu benda.
  • Setiap zat padat mempunyai besaran yang disebut koefisien muai panjang.
  • Koefisien muai panjang suatu zat adalah angka yang menunjukkan pertambahan panjang zat apabila suhunya dinaikkan 1° C. Makin besar koefisien muai panjang suatu zat apabila dipanaskan, maka makin besar pertambahan panjangnya.Demikian pula sebaliknya, makin kecil koefisien muai panjang zat apabila dipanaskan, maka makin kecil pula pertambahan panjangnya.
  • Tabel Koefisien muai

    Pemuaian Panjang 

Jika temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda tersebut akan mengalami pemuaian.
Jika sebuah batang mempunyai panjang mula-mula L1, koefisien muai panjang (α), suhu mula-mula T1, lalu dipanaskan sehingga panjangnya menjadi L2 dan suhunya menjadi T2, maka akan berlaku persamaan, sebagai berikut.
∆L = L2-L1
L2= ∆L+L1
L1=L2-∆L

    Pertambahan panjang: ∆L=α×L1×∆T
    Panjang seluruh benda setelah dipanaskan: L2=L1 (1+α×∆T)

Keterangan:
L1 : panjang batang mula-mula (m)
L2 : panjang batang setelah dipanaskan (m)
∆L: selisih panjang batang = L1 – L2
α :koefisien muai panjang (l°C)
T1 : suhu batang mula-mula (° C)
T2 : suhu batang setelah dipanaskan (° C)
∆T: selisih suhu (° C) = T2 – T1

SOAL!
  1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C.
  2. Sebuah kuningan memiliki panjang 1 m. Tentukanlah pertambahan panjang kuningan tersebut jika temperaturnya naik dari 10°C sampai 40°C.

    Pemuaian Luas 

Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi pemuaian dalam arah panjang dan lebar.
    Hal ini berarti lempengan tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian luas.

∆A=A2-A1
A2= ∆A+A1
A1=A2-∆A

    Pertambahan Luas: ∆A=β×A_1×∆T
β=2×α
    Panjang seluruh benda setelah dipanaskan: A_2=A_1 (1+2α×∆T)

SOAL
  1. Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
  2.  Sebuah balok berukuran panjang sebeser 5m2 dan lebar 10m2, dipanaskan dari suhu sebesar 250C smpai 750C, jika balok tersebut terbuat dari besai, maka tentukan muai luas besi tersebut! (nilai koeisien beli lihat ditabel!)

    Pemuaian Volume

    Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti bola dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut.

∆V=V2-V1
V2= ∆V+V1
V1=V2-∆V
    Pertambahan Luas: VA=γ×V×∆T
γ=3×α
    Panjang seluruh benda setelah dipanaskan: V2=V1 (1+3α×∆T)

SOAL!
  1. Sebuah bejana dari memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 × 10-5 /°C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75° C!
  2.  Sebuah bola dari aluminium  yang memiliki volume 50 m3 jika dipanaskan hingga mencapai temperatur 50°C. Jika pada kondisi awal kondisi tersebut memiliki temperature 0°C, tentukanlah volume akhir bola tersebut setelah terjadi !pemuaian