Perkembangan Model Atom




Perkembangan Model Atom

  •  Konsep tentang atom sebagai bagian terkecil materi yakni segala sesuatu yang menempati ruang dan massa, pertama kali ditemukan oleh filosof yunani kuno Leukipos dan Demokritos yang tidak didukung oleh eksperimen yang meyakinkan.
  • Model atom: gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom
         1. Teori Model Atom Dalton ( 1803 )

Pada sekitar tahun 1803, John Dalton (1766-1844), akhli kimia dan fisika Inggeris, memberikan landasan yang lebih tegas dari teori tentang atom. Pada sekitar tahun 1803, John Dalton (1766-1844), akhli kimia dan fisika Inggeris, memberikan landasan yang lebih tegas dari teori tentang atom. John Dalton mengatakan bahwa setiap unsur terdiri dari atom-atom identik dan atom dari suatu unsur berbeda beratnya dari semua unsur yang lain. Ia menghitung berat relatif dari berbagai unsur, yang kemudian disebut berat atom. Dengan dasar teori Dalton, atom digambarkan sebagai kelereng kecil yang halus, licin, keras dan tak dapat dipecah lagi, gambaran tentang atom seperti ini bertahan sampai pada akhir abad 19. Dalton telah meletakkan anak tangga pertama bagi perkembangan teori atom selanjutnya.
Ø  Jhon Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan Hukum Kekekalan massa (Lovoisier) dan Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
Ø  Teori yang diusulakan Dalton
a.       Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi-bagi
b.   Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat sama dengan unsurnya.
c.   Dalam reaksi kimia, atom tidak dimusnahkan, tidak diciptakan, dan tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain. Reaksi kimia hanyalah penataan ulang susunan atom – atom yang terlibat dalam reaksi.
d.      Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil

hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal








 








kelemahan model atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik untuk elektrn yang bergerak.

2.     Teori Model Atom Thomson ( 1897 )
 
Pada tahun 1897 fisikawan Inggris Sir J.J. Thomson memodifikasi tabung sinar katoda yang ada dan melengkapinya dengan sumber magnit dan medan listrik, dengan bantuan tabung sinar katoda termodifikasi ini. Thomson menunjukkan bahwa suatu bentuk radiasi, yang disebut sinar katoda, terdiri dari partikel-partikel yang jauh lebih kecil dari atom dan partikel ini mengandung muatan listrik negatif. Partikel-partikel inilah yang kemudian disebut elektron yang merupakan partikel sub-atom yang pertama kali ditemukan. Thomson menyatakan bahwa atom bukanlah partikel terkecil akan tetapi terdiri dari partikel – partikel yang lebih kecil lagi, dan ia menggambarkan atom sebagai partikel yang bermuatan positif dengan di sana-sini tertanam partikel lain yang bermuatan negatif (seperti roti kismis).
Banyaknya partikel yang bermuatan negatif itu adalah sedemikian rupa sehingga keseluruhan atom menjadi netral.
Ø  kelemahan modela atom Dalton diperbaiki oleh Thomson dengan melakukan eksperimen menggunakan tabung sinar katoda
Ø  hasil eksperimen “ada partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron”.
Ø  model atom Thomson seperti rpti kismis
Ø  sifat atom netral (bola pejal dikelilingi eletron dan proton)







 


                                                                                                            

Ø  kelemahan model aton Thomson: tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3      3. Teoro Model Atom Rutherford (1906-1908 )

Antara 1906-1908 Sir Ernest Rutherford memperlihatkan bahwa partikel – partikel yang dipancarkan oleh bahan radioaktif hampir seluruhnya dapat menembus lembaran tipis metal. Kejadian ini membuat Rutherford percaya bahwa sebagian besar dari suatu atom adalah berupa ruang kosong. Rutherford kemudian memberi gambaran bahwa muatan positif atom terkonsentrasi dalam ruang kecil di pusat atom (yang kemudian disebut inti atom) dan dikelilingi oleh elektron-elektron. Partikel bermuatan positif yang berada dalam inti atom ia namakan proton. Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan – susunan partikel bermuatan positif dan negatif. Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama – kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
Ø  Hipotesa Rutherford
a.       inti atom bermuatan psitif dan elekton mengelilingi inti atom
b.      model atom Rutherford: tata surya



 









c.       kelemahan model atom Rutherford: tidak dapat menjelaskan kenapa electron tidak jatuh ke dalam inti atom

4     4. Teori Model Atom Bohr ( 1913 )

            Niels Bohr seorang fisikawan Denmark memperbaiki kelemahan dari Rutherford dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. menyatakan bahwa elektron di dalam atom berada pada tingkat-tingkat energi tertentu. Jika atom menyerap energi, elektron melompat ke tingkat energi yang lebih tinggi. Jika elektron kembali pada tingkat energi sebelumnya yang lebih rendah maka atom mengeluarkan energi. Tingkat-tingkat energi tersebut mempunyai nilai-nilai diskrit (terkuantisasi), penyerapan dan pengeluaran energi juga terjadi secara diskrit. Atom dengan konsep ini disebut atom Bohr. Model atom Bohr, yang masih menggunakan pendekatan mekanika klasik, mampu menjelaskan tingkat- tingkat energi pada atom hidrogen. Tingkat-tingkat energi ini ditandai dengan bilangan kuantum n yang merupakan bilangan bulat n = 1, 2, 3,
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr. Atom yang paling stabil adalah atom yang seluruh elektronnya menempati orbit-orbit yang paling rendah yang diperkenankan, yang disebut ground states. Model atom Bohr berhasil menjelaskan dengan cukup baik atom hidrogen namun tidak mampu menjelaskan detil spektrum dari atom yang memiliki banyak elektron; model ini juga tidak mampu memberikan penjelasan mengenai ikatan-ikatan atom. Kesulitan-kesulitan ini diatasi oleh mekanika kuantum.
Ø  hipotesa Bohr
a.       atom terdiri dari inti atm yang  bermuatan positif dan dikelilingi electron bermuatan negatif  di dalam suatu lintasan.
b.      electron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasa yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom tidak berkurang.
Ø  kelebihan model atom bohr: terdiri dari beberapa kulit


 






                                                                                                            
Ø  kelemahan model  atom bohr: tidak dapat menjelaskan spektrum warna dari atom berkulit banyak


SATUAN RADIOAKTIF


Radioaktif adalah kesimpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom. Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (bq).


  1. Curie(ci) dan becquerrel (bq) curie dan bequerrel adalah satuan yang dinyatakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan dinyatakan dalam bq. Satu bq sama dengan satu disintegrasi per sekon. 1bq = 1 dps dps = disintegrasi per sekon satuan lain yang juga biasa digunakan ialah curie. Satu ci ialah keaktifan yang setara (aktivitas) dari 1 garam radium, yaitu 𝟑×〖𝟏𝟎〗^𝟏𝟎 dps.  1 ci = 𝟑×𝟏𝟎^𝟏𝟎 dps = 𝟑×𝟏𝟎 ^𝟏𝟎 bq
  2. Gray (gy) dan rad (rd) gray dan rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah (dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan dari 11 radiation absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan gray (gy). Satu gray adalah absorbsi 1 joule per kilogram materi.
    1 gy = 1 J/kg s
    atu rad adalah absorbsi 10^−3 joule energi/gram jaringan.
    1 rd = 10^−3 J/g
    hubungan grey dengan rad
    1 gy = 100 rd

Akhwat Tangguh ;)

Sahabat berbagi ilmu lagi yuk,,,
semoga bermamfaat bagi yang baca :)


kali ini kita akan membahas mengenai "AKHWAT TANGGUH",,,
wow... dari judulnya juga udah kelihatan keren bgt ya :)


sahabat,,,
akhwat tangguh itu bukan berarti akhwat yang punya badan tinggi ataupun yang tak pernah menangis. menjadi akhwat tangguh itu mudah ko, tidak sesulit yang kita bayangkan :)
untuk menjadi akhwat tangguh hanya cukup melakukan tiga hal di bawah ini:

  1. Ruhiyah: untuk menjadi akhwat yang tangguh, kita harus rajin memberi makan ruhiyah kita, yaitu dengan amalan ibadah. diantaranya:
    • perbanyak membaca Al-Qur'an
    • perbanyak dzikr
    • qiyamullail
    • shalat2 sunnat lainnya
    • puasa sunnat
    • mengikuti majlis ta'alim
    • dll
  2. fikriyah: begitipun dengan fikriyah harus diberikan asupan gizi :), seperti dengan lebih banyak membaca buku2 ataupun yang lainnya yang memang bisa menambah wawasan ilmu kita.
  3. jasadiyah: untuk jasadiyah sudah pasti ya :)
    pola makan harus teratur, makanlah makanan yang bergizi, dan jangan lupa berolahraga :)

Peluruhan 𝛽

  • Peluruhan beta merupakan peluruhan spontan yang memancarkan partikel bermuatan (-)
  • Teori Peluruhan beta pertama kali dikemukakan oleh Pauli dengan adanya neutrino
  • Ada 3 fenomena peluruhan beta yang ketiganya disebut sebagai transformasi isobarik
Tiga Fenomena Peluruhan Beta


Pemancaran elektron (beta - )




Pemancaran positron (beta + )




Penangkapan elektron (beta - )

 


Hipotesis Neutrino

Dari eksperimen yang telah dilakukan oleh Pauli pada tahun 1930 berkaitan dengan peluruhan beta ini, yaitu:


  • Spin intrinsik proto, netron dan elektron masing-masing bernilai ½. Jika terjadi peluruhan netron (spin ½), gabungan spin proton dan elektron hasil peluruhan bisa sejajar (spin total = 1) atau  berlawanan (spin total 0), dan tidak ada kemungkinan spin totalnya ½. Oleh karena itu, proses peluruhan ini tampaknya melanggar hukum kekekalan momentum sudut
  • Persoalan  energi beta. Dari pengukuran elektron yang dipancarkan didapatkan bahwa spektrum energinya kontinyu dari 0 hingga nilai maksimum 𝐾_𝑚𝑎𝑘𝑠 . Menurut perhitungan dalam peluruhan netron, nilai 𝑄=(𝑚_𝑛− 𝑚_𝑝− 𝑚_𝑒 ) 𝑐^2 = 0,782.
Peluruhan Beta Positif 𝛽+

Proses peluruhan beta lainnya adalah peluruhan proton, yang reaksinya




penomena positron





kekekalan energy memberikan:


Peluruhan beta positif hanya mungkin jika massa induk lebih besar paling tidak 2𝑚_𝑒 terhadap massa turunan.
 

Pemancaran Elektron (𝛽− )

Pada kenyataanya, yang dipancarkan pada peluruhan beta adalah antineutrino 𝑣 ̅.
proses peluruhan beta



Fenomena pemancaran elektron (𝛽^− )




kekekalan energi menghasilkan persamaan




tersebut menunjukan bahwa peluruh 𝛽^− hanya mungkin jika 𝑚𝑋 > 𝑚𝑋′.

Penangkapan Elektron (𝛽− )

  • Penangkapan elektron terjadi karena adanya kekosongan elektron dalam lintasan/kulit  yang kemudian diisi oleh elektron dari kulit luarnya
  • Dalam penagkapan electron sebuah inti menyerap sebuah electron orbitalnya, sehingga hasilnya ialah sebuah proton nuklir menjadi sebuah neutron dan sebuah neutrino terpancar.
Proses reaksi 


  • Elektron datang yang diserap kulit K, foton sinar-x terpancar, ketika elektron atomik yang lebih luar jatuh mengisi keadaan yang kosong.



Fenomena penangkapan elektron


 

 kekekalan energy 



Table beberapa proses peluruhan beta yang khas, bersama dengan nilai 𝑄 dan usia paruh yang bersangkutan. 




Fisika Statistik (Perbedaan antara Statistik Maxwell-Boltzman, Bose-Einstein, Fermi-Dirac)

Perbedaan antara Statistik Maxwell-Boltzman, Bose-Einstein, Fermi-Dirac

A. Dapat diterapkan daam sistem
  1. Maxwell-Boltzman: identik, partikel  terbedakan
  2. Bose-Einstein: identik, partikel tak terbedakan, tidak memenuhi prinsip pauli
  3. Fermi-Dirac: identik, partikel tak terbedakan,  memenuhi prinsip pauli
B. Kategori partikel
  1. Maxwell-Boltzman: klasik
  2. Bose-Einstein: boson
  3. Fermi-Dirac: fermion

C. Sifat partikel
  1. Maxwell-Boltzman: setiap spin, partikel berjarak cukuo berjauhan sehingga fungsi gelombang tidak bertumpang
  2. Bose-Einstein: spin 0, 1, 2, ... fungsi gelombangnya simetrik terhadap pertukaran label partikel
  3. Fermi-Dirac: spin 1/2, 3/2, 5/2,... fungsi gelombang anti simetri terhadap pertukaran label partikel
D. Contoh
  1. Maxwell-Boltzman: molekul gas
  2. Bose-Einstein: foton dalam rongga, fonon dalam zat padat, helium cair pada temperatur rendah
  3. Fermi-Dirac: elektron bebas dalam logam
E. Sifat distribusi
  1. Maxwell-Boltzman: tidak ada batas pada jumlah partikel per keaadaan
  2. Bose-Einstein: tidak ada batas pada jumlah partikel per keaadaan
  3. Fermi-Dirac: tidak lebih dari satu partikel per keadaan
F. Fungsi distribusi
G. Peluang termodinamik

Muslimah Cantik Luar Dalam

akhwat,,,
ana tau dan ana yakin antunna semua ingin menjadi sosok muslimah yang cantik luar dalam.
akhwat,,,
perlu anntunna tau, bahwa cantik luar (fisik) relatif, dalam arti tidak semua orang bisa mengatakan bahwa si A itu cantik atau si B itu kurang cantik. namun, ketika kita membicarakan kecantikan dalam (akhlak) itu tidak bisa dipandang secara relatif, kecantikan dalam (akhlak) itu dipandangnya secara mutlak.
antunna semua ingin tau ga resep supaya kalian kelihatan catik luar dalam???
cantik luar dalam itu adalah cantik menurut Al-Qur'an,
jika atunna sekalian ingin cantik menurut Al-Qur'an, gampang kok,,, antunna sekalin tinggal ikuti saja peraturan yang ada dalam Qur'an surat An-Nuur ayat 31.
"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka, atau bapa mentua mereka, atau anak-anak mereka, atau anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya". (Q.S.An-Nuur:31)

RINGKASAN MATERI KALOR DAN SUHU (Bagian 2) Kelas X SMA

B. KALOR
  •  Kalor dapat didefinisikan sebagai proses transfer energi dari suatu zat ke zat lainnya dengan diikuti perubahan temperatur.
  • Satuan kalor adalah joule (J) yangm diambil dari nama seorang ilmuwan yang telah berjasa dalam bidang ilmu Fisika, yaitu James Joule. Satuan kalor lainnya adalah kalori.





    Perubahan Wujud

  • Kalor laten Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gr zat. Kalor laten ada dua jenis,
  • Kalor Peleburan: untuk mengubah dari padat ke cair. Kalor lebur zat sama dengan kalor bekunya. kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu sebagai berikut:
Q=mL

dengan:

Q=kalor yang diperlukan untuk melebur (J)
m=massa benda (kg)
L=kalor laten (kalor lebur)(J/kg)

Soal
   
  1.  Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram pada temperatur 00C menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 100C ? Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air sebesar 80 kal/g.
  2.  Untuk meleburkan es sebesar 100 kg dibutuhkan kalor sebesar 5000 J. Berapakah kalor lebur es tersebut ?

  • Kalor Uap: kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas. Kalor uap zat sama dengan kalor embun kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya yaitu sebagai berikut:
Q=mU

dengan:

Q=kalor yang diperlukan untuk melebur (J)
m=massa benda (kg)
U=kalor laten (kalor lebur)(J/kg)

Soal
    
  1. Berapakah kalor yang dibutuhkan air sebesar 50 kg untuk menguap. Jika kalor uapnya sebesar 1500 J/kg.

    Kalor Pengubah Suhu Zat

  • Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat ini dipengaruhi oleh massa benda m, kenaikan suhu Δt dan jenis zat.
  •   Jenis zat diukur dengan besaran yang dinamakan kalor jenis dan disimbulkan c. 
  • Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap zat bermassa 1 gr untuk menaikkan suhu sebesar 10C.
  • Hubungan besaran-besaran ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Q=mc∆T

dengan:

Q=kalor yang diserap benda (J)
m=massa benda (kg)
∆T=perubahan suhu atau T_2-T_1  (℃)
c=kalor jenis (J/(kg℃)




Soal
  1. Berapa besar kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebatang besi yang massanya 10 kg dari 20° C menjadi 100° C, jika kalor jenis besi 450 J/kg? 
  2. Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu 0° C menjadi uap air pada suhu 100° C? (cair = 4.200 J/kg °C, L = 336 J/g, dan U = 2.260 J/g)
    Kapasitas Kalor

  • kapasitas kalor  adalah Kalor yang dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1° C .
Q=C∆T

dengan:

Q=kalor yang diserap benda (J)
C=kapasitas kalor (J/℃)
∆T=perubahan suhu atau T_2-T_1  (℃)

  • Jika persamaan kapasitas kalor dibandingkan dengan persamaan kalor jenis, maka Anda dapatkan persamaan sebagai berikut.
C=mc

dengan: 

c=kalor kalor jenis (J/kg℃)
C=kapasitas kalor (J/℃)
m=massa benda (kg)

Soal

  1. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20° C hingga 120° C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ. Tentukan kapasitas kalor besi dan kalor jenis besi?

    Asas Black

  • Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur tinggi ke benda yang memiliki temperatur lebih rendah sehingga pengukuran kalor selalu berhubungan dengan perpindahan energi. 
  • Energi adalah kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan melepaskan energi sebesar QL dan benda yang memiliki temperature lebih rendah akan menerima energi sebesar QT dengan besar yang sama. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Q_(L )= Q_(T )
  • Persamaan di atas menyatakan hukum kekekalan energi pada pertukaran kalor yang disebut sebagai Asas Black. 
  • Nama hukum ini diambil dari nama seorang ilmuwan Inggris sebagai penghargaan atas jasa-jasanya, yakni Joseph Black (1728–1799).
Soal

  1. Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100° C di tuangkan ke dalam bejana dari aluminium yang memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal bejana sebesar 25° C, kalor jenis aluminium 900 J/kg °C, dan kalor jenis air 4.200 J/kg °C, maka tentukan suhu kesetimbangan yang tercapai! (anggap tidak ada kalor yang mengalir ke lingkungan)
    Perpindahan Kalor

  • Konduksi: Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan  perpindahan partikel-partikelnya.


  • Kalor yang mengalir dalam batang per satuan waktu dapat dinyatakan dalam hubungan:
H=KA ∆T/L

dengan: 

T1 = ujung batang logam bersuhu tinggi, (K)
T2 = ujung batang logam bersuhu rendah, (K)
A = luas penampang hantaran kalor dan batang logam, (m^2)
L = panjang batang,(m)
K = koefisien konduksi termal, (J/ms K)
H = jumlah kalor yang merambat pada batang per satuan waktu per satuan luas. (J/s)


Soal

  1. Diketahui suhu permukaan bagian dalam dan luar sebuah kaca jendela yang memiliki Panjang 2 m dan lebar 1,5 m berturut turut 27° C dan 26° C. Jika tebal kaca tersebut 3,2 mm dan konduktivitas termal kaca sebesar 0,8 W/m °C, maka tentukan laju aliran kalor yang lewat jendela tersebut!
  • Konveksi: perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat.
  • Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas. Besarnya energi (kalor) yang dipindahkan memenuhi persamaan berikut.
H=hA∆T

dengan:

H = jumlah kalor yang berpindah tiap satuan waktu,
A = luas penampang aliran,
∆T = perbedaan temperatur antara kedua tempat fluida mengalir, dan
h = koefisien konveksi termal.

Soal

  1. Suatu fluida dengan koefisien konveksi termal 0,01 kal/ms°C memiliki luas penampang aliran 20 cm2. Jika fluida tersebut mengalir dari dinding yang bersuhu 100°C ke dinding lainnya yang bersuhu 20°C, kedua dinding sejajar. Berapakah besarnya kalor yang dirambatkan?
  • Radiasi: perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara (medium). Dalam eksperimennya Stefan Boltzman menemukan hubungan daya radiasi dengan suhunya, yaitu memenuhi persamaan berikut
H=AeσT^4

Keterangan:

H : laju radiasi (W)
A : luas penampang benda (m2)
T : suhu mutlak (K)
e : emisitas bahan
σ: tetapan Stefan-Boltzmann (5,6705119 × 10-8 W/mK4)

Soal

  1. Sebuah plat tipis memiliki total luas permukaan 0,02 m2. Plat tersebut di panaskan dengan sebuah tungku hingga suhunya mencapai 1.000 K. Jika emisitas plat 0,6, maka tentukan laju radiasi yang dipancarkan plat tersebut!